BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan sebuah organisasi
terstruktur untuk memberikan upaya peningkatan derajat kesehatan manusia.
Perbedaan budaya, agama, ras, suku, dan lain sebagainya bukan merupakan
hambatan dalam memberikan pelayanan keperawatan yang holistik.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
1.
Mengetahui konsep
sistem khususnya dalam lingkup keperawatan
2.
Mengetahui berubah
dan perubahan dalam manusia dan lingkup keperawatan
3.
Mengetahui konsep
Holistic care (caring, holisme, humanisme) dalm pelayanan keperawatan
4.
Mengetahui
Transcultural Nursing
1.3 MANFAAT
Dengan adanya makalah ini
mahasiswa dapat mengetahui apa saja faktor-faktor penghambat perubahan dalam
lingkup manusia dan khususnya lingkup keperawatan serta mengetahui apa saja
konsep holistic care dalam pelayanan keperawatan.
BAB II
TERAPAN TEORI
1.
Definisi Perubahan
:
Berubah
merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda
dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987). Berubah merupakan proses yang
menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi (Brooten, 1987).
2.
Definisi Caring :
Caring menurut Watson (1979) Theory of Human Caring: jenis hubungan dan
transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan
dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan
pasien untuk sembuh.
Marriner & Tomey (1994): Caring didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien.
Marriner & Tomey (1994): Caring didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 KONSEP SISTEM KHUSUSNYA DALAM LINGKUP KEPERAWATAN
Teori sistem terdiri dari subsistem
yang membentuk sebuah sistem antara satu dengan yang lainnya harus saling
mempengaruhi. Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari
subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi atau merupakan
kumpulan dari beberapa komponen. Komponen tersebut saling berhubungan dan
merupakan bagian dari suatu tujuan umum untukmembentuk suatu tujuan. Konsep
sistem digunakan untuk menganalisis perilaku dan gejala sosial dengan berbagai
sistem yang lebih luas maupun dengan subsistem yang tercangkup di dalamnya.
Ada dua jenis teori sistem,
yaitu:
1. Sistem Terbuka
Merupakan interaksi yang berhubungan dengan lingkungan
secara umum, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses
keperawatan, interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dengan
lingkungan.
2. Sistem Tertutup
Merupakan interaksi yang tidak berhubungan dengan
lingkungan secara khusus, seperti reaksi kimia dalam tabung uji tidak
berhubungan dengan lingkungan.
Bagian-bagian
dari teori sistem, yaitu:
1. Input
Merupakan subsistemyang akan memberi segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan. Maka masukannya
berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain
sebagainya.
2. Proses
Merupakan berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
Kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah
hasil yang diharapkan dari sistem tersebut. Sebagaimana contoh dalam sistem
pelayanan kesehatan.
3. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalm
sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang
berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat
sehingga pasien sembuh dan sehat maksimal.
4. Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan dari sebuah hasil dari
sistem, yang terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil tercapai, maka
dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan menurangi angka kesakitan karena
pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan
dan ini trjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Umpan balik dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga
dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Merupakan kesadaan di luar sistem tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan. Lingkungan yang dimaksud dapt berupa
lingkungan geografis, atau kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti
institusi di luar pelayanan kesehatan.
3.2
KONSEP BERUBAH DAN PERUBAHAN DALAM MANUSIA DAN LINGKUP KEPERAWATAN
A. KONSEP PERUBAHAN
Perubahan merupakan suatu proses peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
B. DEFINISI PERUBAHAN
Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat
sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987).
Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau
intuisi (Brooten,1987).
C. JENIS-JENIS PERUBAHAN
1.
Perubahan bersifat
berkembang
Sifat
perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu,
kelompok, atau masyarakat secara umum. Proses ini dimulai dari keadaan atau
yang paling dasar menuju keadaan yang optimal.
2.
Perubahan bersifat
konstan
Sifat
ini terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri terhadap
kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia, seperti
perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir dan lain-lain.
3.
Perubahan bersifat
direncanakan
Yaitu
dilakukan bagi individu, kelompok , atau masyarakat yang ingin mengadakan
perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih
baik dari keadaan sebelumnya. Sebagaimana profesi keperawatan tidak terlepas
dari konsep berubah yang dimiliki oleh para praktisi.
D. FAKTOR YANG MENDORONG PERUBAHAN
1.
Kebutuhan dasar
manusia
Manusia
memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hirarki kepentingan.
Kebutuhan yang belum terpenuhi akan memotivasi perilaku sebagaimana teori
kebutuhan dari Maslow (1945). Keperawatan dapat mempertahankan diri sebagai
profesi dalam upaya memenuhi keutuhan masyarakat akan pelayanan/asuhan
keperawatan yang profesional.
2.
Kebutuhan dasar
interpersonal
Masyarakat memiliki
tiga kebutuhan dasar interpersonal,yaitu:
a.
Kebutuhan untuk
kumpul bersama-sama
b.
Kebutuhan untuk
mengendalikan/melakukan kontrol
c.
Kebutuhan untuk
dikasihi, kedekatan, dan perasaan
emosional
Dalam keperawatan hal tersebut diartika sebagai upaya
keperawatan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
E. FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN
Menurut New dan Couillard (1981), yaitu:
·
Mengancam
kepentingan pribadi
·
Persepsi yang
kurang tepat reaksi psikologis
·
Toleransi untuk
berubah rendah
·
Perasaan tidak aman
·
Kebiasaan
ketergantungan
F. STRATEGI PEMBUATAN PERUBAHAN
·
Persahabatan
·
Politis
·
Ekonomis
3.3
KONSEP HOLISTIC
CARE (CARING, HOLISME, HUMANISME) DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
Holistik
merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi
dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut
merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan
mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkai dengan kesejahteraan
(wellnes).untuk mencapai kesejahteraan tersebut, individu harus memiliki
kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. Teori Sister Callista Roy dapat
digunakan.
Teori
ini menggunkan pendekatan yang dinamis, dimana peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk melakukan
adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya.
Konsep
holistic care ada tiga,yaitu:
1.
Holisme
Yaitu cara
pendekatan terhadap suatu masalah atau gejala dengan memandang masalah atau
gejala itu sebagai suatu kesatuan yang utuh.
2.
Humanisme
Yaitu kemanusiaan
3.
Caring
Menurut Watson
(1979) Theory of Human Caring: jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan
antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien sembuh.
Menurut Marriner dan Tomey
(1994): yaitu tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan
emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien, agar si klien merasa
sangat berkesan nyaman dengan tindakan perawat sehingga memberikan dampak yang
positif terhadap klien.
3.4
TRANSCULTURAL
NURSING
A.
Pengertian
Transcultural
Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya
atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger,2002).
B.
Konsep dalam
Transcultural Nursing
1.
Budaya
Yaitu norma atau
aturan tindakan dari anggota kelompok dalm mengambil keputusan.
2.
Nilai budaya
Yaitu keinginan
atau tindakan individu yang dipertahankan dalam waktu tertentu.
3.
Perbedaan budaya
Yaitu variasi
pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan.
4.
Etnosentris
Yaitu presepsi yang
dimiliki oleh individu bahwa budayanya lebih baik dari budaya-budaya yang lain.
5.
Etnis
Yaitu kelompok
budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan.
6.
Ras
yaitu perbedaan manusia berdasarkan asal muasal.
yaitu perbedaan manusia berdasarkan asal muasal.
7.
Etnografi
yaitu ilmu yang mempelajari budaya.
yaitu ilmu yang mempelajari budaya.
8.
Care
yaitu fenomena yang berhubungan dengan potensi untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
yaitu fenomena yang berhubungan dengan potensi untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9.
Caring
yaitu tindakan langsung untuk mengarahkan dan mendukung individu.
yaitu tindakan langsung untuk mengarahkan dan mendukung individu.
10. Cultural Care
yaitu kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan, dan pola ekspresi.
yaitu kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan, dan pola ekspresi.
11. Cultural Imposition
yaitu kecenderungan tenaga kesehatan untuk memeaksakan kepercayaan.
yaitu kecenderungan tenaga kesehatan untuk memeaksakan kepercayaan.
C.
Paradigma
Transcultural Nursing
Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan trancultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya.
Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan trancultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya.
Ada empat sentral
keperawatan, yaitu:
1.
Manusia
2.
Sehat
3.
Lingkungan
4.
Keperawatan
Strategi yang
digunakan dalam asuhan keperawatan yaitu:
a.
Memepertahankan
Budaya: dilakukan apabila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
b.
Negosiasi Budaya:
dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan.
c.
Restrukturisasi
Budaya: dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Seperti
merubah hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok.
D.
Proses Perawatan
Transcultural Nursing
1.
Pengkajian
Adalah proses
mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan
latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar,1995). Pengkajian dirancang
berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model” yaitu:
a.
Faktor teknologi
(tecnological factors)
b.
Faktor agama dan
falsafah hidup (religious and philosophical factors)
c.
Faktor sosial dan
keterikatan keluarga (kinship and social factors)
d.
Nilai-nilai budaya
dan gaya hisup (culturan value and life ways)
e.
Faktor kibijakan
dan peraturan yang berlaku (polotical and legal factors)
f.
Faktor ekonomi
(economical factors)
g.
Faktor pendidikan
(educational factors)
2.
Diagnosa keperawatan
Adalah respon klien
sesuai latar belakang budayanya yang dapat di cegah, diubah atau dikurangi
melalui intervensi keperawatan(Giger and Davidhizar,1995).
3.
Perencanaan dan
pelaksanaan
Perencanaan adalah
suatu proses memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan
tindakan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and
Davidhizar,1995). Ada 3 pedoman dalam keperawatan transkultural (Andrew and
Boyle,1995) yaitu:
a.
Cultural care
preservation/maintenance
b.
Cultural care
accomodation/negotiation
c.
Cultural care
repartening/reconstruction
4.
Evaluasi
Evaluasi asuhan
keperawatan trankultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien
yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem itu merupakan kumpulan dari komponen yang
saling berhubungan untuk membentuk suatu tujuan. Perubahan tergantung dari strategi
yang diterapkan oleh diri sendiri dari hal-hal yang penting mulai dari diri
sendiri mulai dan dari hal yang paling kecil . Jadi , tugas perawat adalah
mengatasi orang-orang yang sulit untuk berubah.
4.2 Saran
Pelayanan kesehatan merupakan sebuah organisasi terstruktur untuk
memberikan upaya peningkatan derajat kesehatan manusia. Oleh karena itu,
seluruh aktifitas dalam pelayanan merupakan sebuah sistem yang terus menerus
melakukan upaya perbaikan mutu demi efektifitas dan efisiensi pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
5. novitanila2121.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar