Kamis, 10 Oktober 2013

Pendekatan Holistik dalam Keperawatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan sebuah organisasi terstruktur untuk memberikan upaya peningkatan derajat kesehatan manusia. Perbedaan budaya, agama, ras, suku, dan lain sebagainya bukan merupakan hambatan dalam memberikan pelayanan keperawatan yang holistik.

1.2  TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui konsep sistem khususnya dalam lingkup keperawatan
2.      Mengetahui berubah dan perubahan dalam manusia dan lingkup keperawatan
3.      Mengetahui konsep Holistic care (caring, holisme, humanisme) dalm pelayanan keperawatan
4.      Mengetahui Transcultural Nursing

1.3  MANFAAT
Dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat mengetahui apa saja faktor-faktor penghambat perubahan dalam lingkup manusia dan khususnya lingkup keperawatan serta mengetahui apa saja konsep holistic care dalam pelayanan keperawatan.






BAB II
TERAPAN TEORI

1.    Definisi Perubahan :
Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya ( Atkinson,1987). Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi (Brooten, 1987).
2.    Definisi Caring :
Caring menurut Watson (1979) Theory of Human Caring: jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Marriner & Tomey (1994):
Caring didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KONSEP SISTEM KHUSUSNYA DALAM LINGKUP KEPERAWATAN
            Teori sistem terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah sistem antara satu dengan yang lainnya harus saling mempengaruhi. Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi atau merupakan kumpulan dari beberapa komponen. Komponen tersebut saling berhubungan dan merupakan bagian dari suatu tujuan umum untukmembentuk suatu tujuan. Konsep sistem digunakan untuk menganalisis perilaku dan gejala sosial dengan berbagai sistem yang lebih luas maupun dengan subsistem yang tercangkup di dalamnya.
Ada dua jenis teori sistem, yaitu:
1.      Sistem Terbuka
Merupakan interaksi yang berhubungan dengan lingkungan secara umum, seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan, interaksi dengan lingkungan, serta perubahan antara sistem dengan lingkungan.
2.      Sistem Tertutup
Merupakan interaksi yang tidak berhubungan dengan lingkungan secara khusus, seperti reaksi kimia dalam tabung uji tidak berhubungan dengan lingkungan.

Bagian-bagian dari teori sistem, yaitu:
1.      Input
Merupakan subsistemyang akan memberi segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti sistem pelayanan kesehatan. Maka masukannya berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain sebagainya.
2.      Proses
Merupakan berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan. Kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut. Sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan.


3.      Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalm sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat maksimal.
4.      Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan dari sebuah hasil dari sistem, yang terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil tercapai, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan menurangi angka kesakitan karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5.      Umpan Balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini trjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
6.      Lingkungan
Merupakan kesadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan. Lingkungan yang dimaksud dapt berupa lingkungan geografis, atau kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan kesehatan.

3.2 KONSEP BERUBAH DAN PERUBAHAN DALAM MANUSIA DAN LINGKUP KEPERAWATAN
A.    KONSEP PERUBAHAN
Perubahan merupakan suatu proses peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
B.     DEFINISI PERUBAHAN
Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987). Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau intuisi (Brooten,1987).
C.     JENIS-JENIS PERUBAHAN
1.      Perubahan bersifat berkembang
Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok, atau masyarakat secara umum. Proses ini dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang optimal.


2.      Perubahan bersifat konstan
Sifat ini terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia, seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir dan lain-lain.
3.      Perubahan bersifat direncanakan
Yaitu dilakukan bagi individu, kelompok , atau masyarakat yang ingin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Sebagaimana profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep berubah yang dimiliki oleh para praktisi.
D.    FAKTOR YANG MENDORONG PERUBAHAN
1.      Kebutuhan dasar manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hirarki kepentingan. Kebutuhan yang belum terpenuhi akan memotivasi perilaku sebagaimana teori kebutuhan dari Maslow (1945). Keperawatan dapat mempertahankan diri sebagai profesi dalam upaya memenuhi keutuhan masyarakat akan pelayanan/asuhan keperawatan yang profesional.
2.      Kebutuhan dasar interpersonal
Masyarakat memiliki tiga kebutuhan dasar interpersonal,yaitu:
a.       Kebutuhan untuk kumpul bersama-sama
b.      Kebutuhan untuk mengendalikan/melakukan kontrol
c.       Kebutuhan untuk dikasihi,  kedekatan, dan perasaan emosional
Dalam keperawatan hal tersebut diartika sebagai upaya keperawatan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
E.     FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN
Menurut New dan Couillard (1981), yaitu:
·         Mengancam kepentingan pribadi
·         Persepsi yang kurang tepat reaksi psikologis
·         Toleransi untuk berubah rendah
·         Perasaan tidak aman
·         Kebiasaan ketergantungan

F.      STRATEGI PEMBUATAN PERUBAHAN
·         Persahabatan
·         Politis
·         Ekonomis

3.3         KONSEP HOLISTIC CARE (CARING, HOLISME, HUMANISME) DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkai dengan kesejahteraan (wellnes).untuk mencapai kesejahteraan tersebut, individu harus memiliki kemampuan beradaptasi terhadap stimulus. Teori Sister Callista Roy dapat digunakan.
Teori ini menggunkan pendekatan yang dinamis, dimana peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi kemampuan klien untuk melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya.
            Konsep holistic care ada tiga,yaitu:
1.      Holisme
Yaitu cara pendekatan terhadap suatu masalah atau gejala dengan memandang masalah atau gejala itu sebagai suatu kesatuan yang utuh.
2.      Humanisme
Yaitu kemanusiaan
3.      Caring
Menurut Watson (1979) Theory of Human Caring: jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien sembuh.
Menurut Marriner dan Tomey (1994): yaitu tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien, agar si klien merasa sangat berkesan nyaman dengan tindakan perawat sehingga memberikan dampak yang positif terhadap klien.

3.4         TRANSCULTURAL NURSING
A.    Pengertian
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger,2002).
B.     Konsep dalam Transcultural Nursing
1.      Budaya
Yaitu norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok dalm mengambil keputusan.
2.      Nilai budaya
Yaitu keinginan atau tindakan individu yang dipertahankan dalam waktu tertentu.
3.      Perbedaan budaya
Yaitu variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan.
4.      Etnosentris
Yaitu presepsi yang dimiliki oleh individu bahwa budayanya lebih baik dari budaya-budaya yang lain.
5.      Etnis
Yaitu kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan.
6.      Ras
yaitu perbedaan manusia berdasarkan asal muasal.
7.      Etnografi
yaitu ilmu yang mempelajari budaya.
8.      Care
yaitu fenomena yang berhubungan dengan potensi untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9.      Caring
yaitu tindakan langsung untuk mengarahkan dan mendukung individu.
10.  Cultural Care
yaitu kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan, dan pola ekspresi.
11.  Cultural Imposition
yaitu kecenderungan tenaga kesehatan untuk memeaksakan kepercayaan.

C.     Paradigma Transcultural Nursing
Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan trancultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya.
Ada empat sentral keperawatan, yaitu:
1.      Manusia
2.      Sehat
3.      Lingkungan
4.      Keperawatan

Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan yaitu:
a.       Memepertahankan Budaya: dilakukan apabila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
b.      Negosiasi Budaya: dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
c.       Restrukturisasi Budaya: dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Seperti merubah hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok.


D.    Proses Perawatan Transcultural Nursing
1.      Pengkajian
Adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar,1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model” yaitu:
a.       Faktor teknologi (tecnological factors)
b.      Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
c.       Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)
d.      Nilai-nilai budaya dan gaya hisup (culturan value and life ways)
e.       Faktor kibijakan dan peraturan yang berlaku (polotical and legal factors)
f.       Faktor ekonomi (economical factors)
g.      Faktor pendidikan (educational factors)

2.      Diagnosa keperawatan
Adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat di cegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan(Giger and Davidhizar,1995).

3.      Perencanaan dan pelaksanaan
Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar,1995). Ada 3 pedoman dalam keperawatan transkultural (Andrew and Boyle,1995) yaitu:
a.       Cultural care preservation/maintenance
b.      Cultural care accomodation/negotiation
c.       Cultural care repartening/reconstruction

4.      Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan trankultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.




























BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem itu merupakan kumpulan dari komponen yang saling berhubungan untuk membentuk suatu tujuan. Perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh diri sendiri dari hal-hal yang penting mulai dari diri sendiri mulai dan dari hal yang paling kecil . Jadi , tugas perawat adalah mengatasi orang-orang yang sulit untuk berubah.

4.2 Saran
Pelayanan kesehatan merupakan sebuah organisasi terstruktur untuk memberikan upaya peningkatan derajat kesehatan manusia. Oleh karena itu, seluruh aktifitas dalam pelayanan merupakan sebuah sistem yang terus menerus melakukan upaya perbaikan mutu demi efektifitas dan efisiensi pelayanan.











DAFTAR PUSTAKA


3.      www.artikata.com
5.      novitanila2121.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar