POLA PIKIR KRITIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
Pola
berpikir kritis yaitu proses yang
harus diperoleh melalui pengalaman, komitmen, pengetahuan dan rasa
ingin tahu yang
besar dengan cara berpikir terbuka, kreatif, percaya diri
dan bijaksana,
bersikap rasional dan
berlandaskan dari pengalaman sebelumnya yang berupa fakta atau
bukti yang sudah ada. Juga
bersifat cepat tanggap dan mengerti apa keluhan dari pasien tersebut.
1 Beberapa ciri pola berpikir kritis :
a. Menyempurnakan
suatu pendapat
b. Teguh pendirian
2. Bentuk – bentuk berpikir kritis
:
a. Total recall : mengingatkan dimana dan mengapa kita
menemukan suatu yang diperlukan.
b. Habits
: kebiasaan menggunakan pengalaman setiap saat atau kebiasaan lama.
c. New
idea dan creativity : hal yang
penting dalam
keperawatan yang
perlu dikembangkan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
d. Mengetahui
yang dipikirkan : perawat
mengetahui apa yang
dipikirkan atau keluhan tentang penyakit pasien.
3. Fungsi berpikir kritis :
a. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas
keperawatan sehari – hari
b. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu – isu dalam
keperawatan.
c. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
d. Menganalisis pengertian hubungan dari masing – masing
indikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan.
e. Menganalisis argumen dan isu – isu dalam kesimpulan dan
tindakan yang dilakukan.
f. Menguji asumsi – asumsi yang berkembang dalam
keperawatan.
g. Melaporkan data dan petunjuk – petunjuk yang akurat dalam
keperawatan.
h. Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi data
keperawatan
i.
Merumuskan dan
menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan
j.
Memberikan alasan –
alasan yang relefan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan.
k. Merumuskan dan menjelaskan nilai – nilai keputusan dalam
keperawatan.
l.
Mencari alasan –
alasan kriteria, prinsip – prinsip dan aktifiktas nilai – nilai keputusan.
m. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan
keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar